Kali ini saya mencoba tempat baru yang konon kabarnya tempat ini merupakan favorite untuk para pemancing muara. Tempatnya lumayan terpencil sekitar 1 jam dari pusat kota Denpasar ke arah timur laut menyusuri bypass Ngurah Rai kemudian belok ke arah Bypass Prof. Ida Bagus Mantra. Perjalanan lumayan lancar karena jalanya mulus dan kondisi lalin yang tak terlalu padat tapi tetap hati-hati karena banyaknya lampu merah pada jalan kecepatan tinggi ini. Tempatnya mudah ditemukan, jika anda menemukan jembatan panjang 1km berarti anda sampai. Jika anda dari arah denpasar maka anda harus memutar di lampu merah setelah jembatan kemudian sebelum jembatan ada nalan tanah turun, disitulah anda masuk. Disana banyak sekali pilihan mancing mulai di air tawar, air payau dan di lautnya. Pertama datang disitu saya kira tempatnya belum terlalu ramai dikunjungi pemancing ternyata begitu saya masuk lebih dalam ke area estuary saya menemui banyak sekali pemancing. Saat saya separuh jalan masuk area itu ternyata sungai lagi meluap dan air laut naik jadi jalan akses masuknya terlalu dalam untuk dilalui motor matic saya. Perjalanan saya lanjutkan berjalan kaki menyusuri jalanan yang tertutup air semata kaki sampai sepaha sekitar 1 km. Begitu sampai di tempat yg bagus saya mulai mempersiapkan peralatan saya dan memulai casting dengan umpan froggy saya namun sampai sejam kemudian tak ada sambaran. Saat beristirahat saya bertemu dengan nelayan setempat yang banyak membawa hasil tangkapan ikan nila dan gabus. Setelah saya sadari begitu banyaknya jaring2 dipasang di tiap-tiap kolam saya pikir target gabus saya tidak akan pernah menyambar karena mereka telah terbiasa melihat aktifitas manusia. Akhirnya saya cuman narsis foto-foto karena tempatnya sangat indah dan asyik. Perjalanan selanjutnya saya pulang ke arah denpasar dan menemukan beberapa spot gabus di sepanjang jalan Klungkung -Denpasar, namun meskipun kami melihat ada gabus namun tidak merespon saat kami beri umpan froggy yang bersliweran. Wah mungkin di Bali bukanlah tempat yang cocok untuk memancing gabus, keadaan ini bertolak belakang dengan daerah asal saya Banyuwangi yang memiliki hutan yang luas dan tempat virgin untuk mancing di air muara.
Get The Right Direction
Kamis, 15 Januari 2015
Mancing gabus di Klungkung,Bali
Selasa, 09 Desember 2014
Taman Mangrove Bali
Taman Mangrove Bali, terletak di Bypass Ngurah Rai daerah suwung atau hanya sekitar 2 km dari simpang siur (Patung Dewa Ruci) ke arah Sanur/ selatan. Dengan tiket masuk hanya Rp. 5000 kita dapat bersantai dan jalan-jalan di sepanjang jembatan kayu sepanjang 1,7KM yang menembus rimbun dan asrinya Hutan Mangrove. Tempatnya sangat nyaman dikunjungi dan sangat accessible. Meskipun letaknya sangat dekat dengan pusat keramaian namun suasananya membawa kita serasa jauh di suatu tempat yang alami. Pohon-pohon mangrove yang rindang dan jalan kayu yang tertata rapi membuat pengunjung merasa nyaman dan tenang. Namun sayang karena letaknya yang sangat dekat dengan kota Denpasar dan Kuta membuat banyak sampah masuk ke area mangrove yang dibawa air laut.
Di area Taman Mangrove Bali terdapat beberapa tower pengawas agar pengunjung dapat melihat luasnya area mangrove, tower-tower tersebut juga dapat digunakan oleh para pengamat burung untuk melakukan aktifitas bird watching, karena taman mangrove dihuni banyak bernagai macam satwa terutama burung. Tempatnya juga cocok untuk penghobi memancing karena daerah bakau yang airnya payau merupakan habitat ikan-ikan seperti mangrove jack, baramundi, dan bandeng. Untuk yang suka fotografi tempat ini juga memiliki scene yang indah dan cocok untuk narsis mengingat di Indonesia hanya ada beberapa tempat yang memiliki keadaan serupa.
Selamat berkunjung.
Jumat, 07 November 2014
MANCING DI ALAS PURWO ESTUARY
Rabu, 24 September 2014
Sabtu, 28 September 2013
MY FAVOURITE FOOTBALL CLUB "LIVERPOOL"
Liverpool FC is an English Premiere League club base in Liverpool. It's founded on 15 March 1892. Anfield is Its home base stadium that can seats 45.522 people.
Having won five European Champions league titles. 18 times league winner.
Liverpool FC has been my favourite football club since I went to junior high school in 2000. Young Steven Gerrard had inspired me how football changes the world thru its massive influence, I love football ever since.
I remember the first time I watched the club play on tv, their red jerseys had a lot to work on me. They had a good player at the time, Robbie Fowler, Sammi Hyppia, Jamie Carragher.
I've been dreaming that someday I will meet them. Shake their hands. Have photos with them. Sitting on its stadium chair. Still working on it, I save money to make it real someday.
I have a Liverpool fans group on Facebook named LIVERPOOL INDONESIA, today 29 September 2013 its members have reached 1900 members, and I'm so glad and proud of that.
I'm so proud to be one of their fans. They're so legend.
YOU'LL NEVER WALK ALONE...
Jumat, 27 September 2013
River MAHAKAM
River Mahakam is located in East Kalimantan. It is considered to be the largest river in Indonesia. It holds very important contributions to the people living along the riverside villages an cities.
Its size make it possible for big ships, barges and fleets to sail upstream.
East Kalimantan is the largest coal exporter province in Indonesia. And half of it is now being transported thru the river.
Highway maybe the fastest way to go deep inland but the government haven't yet build a good enough highway. People would rather use water transport to go inland because most of their destination cities are by the river.